Bandung--Mahasiswa menuntut Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deddy
Ismatullah mengkaji ulang laranagn kendaraan yang masuk wilayah
kampusnya terkeculai mobil palt merah. Pelarangan yang termaktub dalam
intruksi rektor no un.05/II.4/KS.00/473/2012 memberikan kontribusi
kemacetan di Jl. AH Nasution sepanjang 1.500 meter.
Dalam intruksi yang di publikasikan lewat baligho hampir di setiap pojok
kampus ini tidak jelas sampai kapan akan berakhir, dan mahasiswa pun
melampiaskannya dengan mencopot dan membakar semua spanduk berisi
intruksi tersebut.
Masa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sunan Gunung Djati (Hamas)
membakar baligo di depan kampus, seraya menyampaikan permintaan maaf
atas perbuatan rektor mereka yang menutup mata terkait imbas dari
kebijakannya
"Kami atas nama mahasiswa, meminta maaf kepada semua pengguna jalan atas
kebijakan rektor yang menyebabkan kemacetan, dan kami akan
memperjuangkan supaya akan adanya lahan parkir sehingga tidak berimbas
pada kemacetan lagi" ujar Koordinator Aksi, Jujun, Selasa (4/9)
Saat di minta tanggapannya, Kapolsek Panyileukan Kompol RN Mulyadi,
berharap pihak kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati
dapat menyiapkan lahan parkir.
Ia menilai jalan AH Nasution sudah tidak dapat menampung kendaraan jika
parkir di lakukan di badan jalan, "saya hanya dapat berharap, adanya
lahan yang khusu menampung kendaraan civitas akademika kampus, sehingga
tidak parkir di jalan" harapnya saat di temui di sela-sela mengatur lalu
lintas.
#Fokus2013#
Polsek Berharap Rektor Buat Lahan Parkir
Written By Unknown on Rabu, 05 September 2012 | 10.18
Label:
kampus
Posting Komentar