Home » » Kenapa Rektor UIN Bandung Diminta Memakai Sarung Ke Kampus ???

Kenapa Rektor UIN Bandung Diminta Memakai Sarung Ke Kampus ???

Written By Unknown on Selasa, 04 September 2012 | 09.26

Bandung--Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Sunan Gunung Djati (Hamas) menggerlar akasi memnuntut rektor Univertitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati untuk ngantor dengan memakai sarung.


Hal itu sebagai stetmen kekesalan dari mahasiswa yang menilai rektor yang diktaktor, dengan kebijakan yang merugikan berbagai pihak. Aksi yang di picu oleh berbagai kebijakan rektor salah satunya adalah ancaman Drop Out bagi mereka yang melakukan aksi di kampus beberapa waktu lalu.


Selain ancaman DO, rektor pun dinilai menelantarkan mahasiswa dengan adanya mahasisiwa yang masih kuliah di luar kampus, seperti Fakultas Psikologi dan Fakultas Sains terknologi serta tidak terbukannya transaparansi anggaran pembangunan yang selalu molor dari target selesainya pembangunan.


Menurut koordinator Aksi, Jujun, menuturkan bahwa, pihaknya menuntut rektor untuk melakukan transaparansi anggaran pembangunan serta kejelasan jadwal kapan selesainya pembangunan, serta meminta maaf kepada mahasiswa perihal stetmennya beberapa waktu lalu yang akan melakukan DO bagi mahasiwa yang melakukan aksi demonstrasi


"Kemerdekaan mahasiswa yang seharus nya di tegakan telah di renggut oleh rektor. Ancaman Drop out (DO) kepada para mahasiswa yang melakukan demo adalah sebuah pencabutan hak mahasiswa, dan jika tuntutan kita tidak dipenuhi, maka kami meminta rektor untuk memakai sarung saja ketika ke kampus" ujarnya dalam orasi yang di suarakan di depan kampus, Jl. AH Nasutuon, Selasa (4/9)


Aksi yang di warnai dengan aksi bakar ban ini tidak mendapat respon dari pihak kampus, masa pun mencoba untuk masuk gedung rektor, kendati tidak ada gesekan dengan pihak kampus, masa aksi melakukan solat gaib sebagai tanda matinya hati pemimpin kampus


Jujun menuturkan, masih banyak permasalahan yang muysncul dari ulah kebijakan rektor saat ini, dimana beberapa waktu lalu menurutnya rektor mengeluarkan intruksi melarang civitas akademika menggunakan kendaraan ke kampus, namun kebijakan tersebut hanya sebuah alhasil kebijakaan itu membuat kemacetan di Jl. AH Nasution


"Seharusnya universitas adalah sebagai wadah pembaharuan dan penerus bangsa sebagai kawah candaradimuka, namun dengan adanya kebijakan yang semaunnya dari rektor, membuat cedera kampus" keluhnya


Sampai saat ini masa masih menunggu rektor untuk bertemu langsung dan menolak yang mewakili rektor berbicara.
#Fokus2013#
Share this article :

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. LAPMI CAKABA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger