Home »
Laporan Utama
» REKTOR UIN ANCAM DO
REKTOR UIN ANCAM DO
Written By Unknown on Selasa, 28 Agustus 2012 | 06.19
Bandung__Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deddy Ismatullah, mengancam akan memberikan Drop Out (DO) bagi mahasiswa yang mengganggu jalannya Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) 2012, ancaman tersebut juga di layangkan bagi mereka yang melakukan aksi demonstrasi.
Hal itu di lontarkannya pada saat audiensi, beberapa perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi menuntut transparansi anggaran opak. Di ruang Rektorat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. AH. Nasution, Selasa (28/8)
"Saya selaku rektor berhak melakukan DO bagi mahasiswa yang mengganggu kegiatan OPAK, dan. Saya saya tidak mau ambil pusing terkait kepengurusan opak" ancamnya singkat dan membuat suasana hening di ruang sidang senat Al. Jamiah
Deddy pun menegaskan, akan memerintahkan untuk melakukan transparansi pengelolaan dana opak, selain itu akan memerintahkan PR3 mengatur jadwal pelaksanaan laporan pertangujawaban
"Saya akan intruksikan, untuk mengadakan laporan pertangujawaban, dan untuk pelaksanaan akan di atur oleh PR3" pungkasnya
Penjelasan Deddy pun diamini oleh semua yang hadir, dimana sebelumnya puluhan mahasiswa melakukan aksi yang menuntut transparansi dana ini di suarakan oleh sebagaian mahasiswa dari beberapa jurusan dan fakultas "Menyikapi opak yang digelar tahun ini dalam penyelenggaraannya berbeda dengan tahun sebelumnnya, banyak kejanggalan pelanggaran aturan, dan tidak adanya SK kepanitiaan" ujar Jujun sebagai Koordinator Aksi saat di temui di lokasi
Jujun mengatakan, ia bersama teman-temannya tidak sepakat dengan pengelolaan anggaran opak yang dipegang birokrasi, dengan segenap elit panitia opak karena tidak adanya transparansi dalam penerapan anggaran opak 2012 "Coba kita hitung, bersama berapa uang yang dikelola oleh para birokrasi dan panitia, jika jumlah peserta 4046 di kali pembayaran 175 ribu, maka total anggaran yang dikelola adalah 708 juta" ungkapnya
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelaksana OPAK 2012, Hamdin Almurdani mengatakan semua anggaran dikelola oleh Rektorat, panitia sebagai pelaksana. "Kita hanya sebagai pelaksana, dan semua kebijakan termasuk anggaran ada yang lebih berhak menyampaikannya yaitu pihak rektorat" ujarnya
Mahasiswa yang aksi pun diterima oleh Rektor untuk menggelar audiensi, dan dalam audiensi tersebut rektor sepakat akan adanya transparansi anggaran, dan masa pun membubarkan diri.//MJS.Red
Label:
Laporan Utama
Posting Komentar