Home » » perbedaan menentukan 1 Ramadhan 1433

perbedaan menentukan 1 Ramadhan 1433

Written By Unknown on Kamis, 19 Juli 2012 | 04.55

Bandung//19/07/2012. penentuan hilal yang dilakukan oleh dewan isbat masih belum menentukna hasil akhir kapan dimulainya ramadhan. menurut kementrian agama RI di beberapa tempat seperti sulawesi, palembang dan yang lainya. sampai sore 19 Juli 2012 ini hilal belum juga nampak. akan tetapi kementrian agama akan tetap mengamati penampakan hilal. keputusan dari kementria agama akan diumumkan kembali pada jam 20.00 WIB. 
ormas Islam Muhammadiyyah telah menentukan jatuhnya awal shaum pada hari Jumat 20 Juli 2012. dengan alasan " saat terbenam matahari di Yogyakarta pada 19 Juli, saat itu bulan masih di atas ufuk setinggi 1 derajat 38` 40. Itu artinya pada saat matahari terbenam bulan belum terbenam, jadi hilal sudah wujud, sehingga 1 Ramadhan ditetapkan pada saat terbenam matahari tanggal 19 Juli 2012 dan konversinya dengan kalender Masehi ditetapkan keesokan harinya yakni 20 Juli 2012,". tutur Ketua Muhammadiyah Sultra Laode Khalifah di Kendari
menurut dewan Isbat PBNU bahwa agar tidak terjadi perbedaan  penentuan hilal, maka telah diputuska undang-undang-undang tentan penentuan hilal, dan hasilnya yang menginformasikan jatuhnya awal shaum oleh mentri agama, pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, pimpinan pesantren dll. UU ini diputuskan pada tahun 2004. 

dilihat dari pengalaman bulan ramadhan kemarin, banyak bermunculan tentang penentuan awal dimulainya puasa ramadhan. menjadi ketipangan apabila sampai saat ini kmentrian agama tidak bisa tegas dalam menyikapi perbedaan yang muncul kalangan muslim di Indonesia setelah adanya UU tentang siapa yang boleh mengeluarka informasi masuknya tanggal 1Ramadhan. Fjr//red

Share this article :

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. LAPMI CAKABA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger